Sabtu, 30 April 2016

Berkah Berjamaah Shalat Subuh

Masyarakat muslim yang Subuh berjamaah ternyata relatif lebih sejahtera daripada masyarakat muslim yang tidak Subuh berjamaah. Temuan itu disampaikan oleh Ustadz Rofiul Fata setelah melakukan pengamatan di sejumlah desa.
“Desa-desa yang masjidnya ramai saat Shalat Subuh lebih sejahtera daripada desa-desa yang masjidnya sepi saat Shalat Subuh,” kata Dai Ikadi ini ketika memberikan pengajian di Islamic Center Gresik.
Ustadz Rofiul Fata mengamati sejumlah desa di Gresik. Ia menemukan, desa-desa yang masjidnya banyak jamaah Shalat Subuh relatif lebih sejahtera yang tampak dari rumah-rumah di desa itu serta kemakmurannya secara umum.
Mengapa masyarakat muslim yang Subuh berjamaah relatif lebih sejahtera daripada masyarakat muslim yang jarang Subuh berjamaah? Jika dikaitkan dengan hadits Nabi, fenomena itu bisa dijelaskan dengan satu kata; barakah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Hibban; shahih lighairihi)

Inilah doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk umat beliau. Beliau mendoakan agar umatnya mendapatkan keberkahan di pagi hari. Doa ini berlaku bagi umat beliau yang bangun pagi, shalat Subuh berjamaah dan beraktifitas di pagi hari. Tidak berlaku bagi orang-orang yang bangun kesiangan.
 Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka
Shakhr bin Wada’ah al Ghamidi ash Shahabi radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits ini menambahkan:

وَكَانَ إِذَا بَعَثَ سَرِيَّةً أَوْ جَيْشًا بَعَثَهُمْ فِى أَوَّلِ النَّهَارِ

Dan apabila beliau mengirim pasukan atau tentara perang, beliau memberangkatkan mereka pagi-pagi.

Shakhr sendiri telah membuktikan bahwa berangkat pagi-pagi dalam mencari rezeki membuahkan keberkahan yang luar biasa. Shakhr adalah seorang pebisnis. Dia selalu memberangkatkan barang-barangnya dimulai sejak dini hari sehingga ia menjadi kaya raya dan hartanya barakah. [Ibnu K/Tarbiyah]
Sumber: Tarbiyah.net

Kamis, 28 April 2016

Malam Jumat

Ketika malam jumat tiba hal yang paling kuingat adalah Ibuku... Ibuku yang yang sudah meninggal dua tahun yang lalu. Mulai terbayang kenangan demi kenangan waktu kecil sampai aku besar, air matapun menetes. Sekarang terbayang Ibuku di alam kubur sedang apa enakkah atau tidak enak, dia pasti mengharap doa-doa dari anaknya yang saleh sebagai tambahan pahalanya. Pertanyaannya benarkah semua anak-anaknya yang Ibunya atau bapaknya selalu mendoakan mereka ketika mereka sudah tiada, kok rasa-rasanya tidak... Anak-anaknya pun kadang mendoakan ala kadarnya... yah alakadarnya. Hanya kirim satu fatihah dan memohon ampunpun kadang hanya sekedarnya saja. Berarti kalau demikian anak-anak bisa menjadi harapan untuk mendoakan kita tapi tidak menjadi tumpuan. Amal ibadah kita sendiri tentunya yang paling utama untuk bekal di kehidupan nanti, bukan orang lain. Orang lain akan sangat cepat melupakan kita, harapan yang paling besar hanya pada anak-anak kita, itupun kalau anak-anak kita menjadi anak yang saleh. Semoga kita selalu bisa beramal yang saleh, dan mempunyai anak-anak yang saleh (wallahu a'lam)

Minggu, 22 November 2015

Berkat Istigfar

Kisah ini diceritakan oleh sahabat saya naik angkot, dia melihat angkot yang langsung jalan tidak ngetem seperti yang lain-lain, ketika ditanya kenapa tidak ngetem dulu padahal waktu itu penumpang baru dua, dia bilang penumpang biasanya ga suka ngetem, bagaimana nanti dengan setorannya "tawakal saja sama Allah SWT" angkot terus berjalan kemudian ada dua orang lagi yang naik dan akhirnya angkot itu penuh. Kenapa begitu yakinnya kepada Allah, tanya sahabat saya. Iya selain tawakal saya selalu beristigfar sepanjang jalan. Pak sopir berkata lagi, "pak yang paling membanggakan adalah ke tiga anak saya semua sarjana ya dari berkat angkot ini" subhanallah..., kemudian beberapa saat sahabat saya turun karena memang suah sampai.

dari kisah ini bisa kita petik hikmahnya bahwa selalu bertawakal dan beristigfar kepada Allah dapat meluaskan rizki kita (wallahu a'lam)

Kamis, 12 November 2015

Humor Rayuan Gombal

Yuk buat ngilangin bete becanda dengan rayuan gombal yang penting jadi bisa ketawa dan happy:

pinjem pulpen donk..
buat menulis namaku dihatimu

tau ga kenapa donat itu bolong
karena yang ga bolong dan utuh
cuma cintaku sama kamu

apa perbedaan rumus kimia dengan kamu?
kalau rumus kimia susah dihafalin, tapi kalau kamu susah dilupain

apa perbedaan garuda dengan kamu?
kalau garuda didadaku, kalau kamu di hatiku

menghadapi hidup memang sulit, tapi ada yang lebih sulit lagi, apa itu?
memaksa hatiku untuk melupakanmu

aku dan kamu ibarat margaren dan wajan
kalau ketemu kamu langsung meleleh

banyak jalan yang berliku, tapi ada yang lebih berliku lagi
jalan menuju hatimu

carilah calon pasangan yang yang bisa menyolder, emangnya kenapa?
timah aja bisa dilelehin apa lagi hati kamu

apa persamaan kamu dan soal ujian?
sama-sama perlu diperjuangkan untuk masa depan aku

apa perbedaan lukisan dan kamu
kalau lukisan semakin diliat makin unik, tapi kalau kamu makin lama dilihat semakin cantik

ibu kamu pasti waktu hamil kamu ngidamnya minum kopi ya?
habis kalau inget kamu aku jadi susah tidur

ikan apa yang banyak dicari?
i... kan kamu yang selalu aku cari

ikan apa yang membuat hidupku indah
ikan teri, teri... makasih kamu telah mencintaiku

ngemil apa yang paling enak?
ngemil iki kamu seutuhnya

kamu tau ga kenapa kalau aku tidur susah dibangunin?
aku susah terbangun karena sedang terus-terusan memimpikan kamu

kamu punya karet ga? buat apa?
buat mengikat hatiku dan hatimu

kamu punya benang jahit ga? buat apa sih?
buat menjahit hatiku dan hatimu

Kalau aku jadi anggota DPR pasti aku gagal deh
gimana mau mikirin rakyat, kalau yang ada dipikiranku cuma kamu

semuanya hampir aku bisa, tapi ada satu hal yang belum bisa, apa itu?
belum bisa mendapatkan hatimu

kamu suka permen karet ya... kok tau?
karena kamu telah mengunyah unyah hatiku

waktu aku operasi di rumah sakit pada heboh
karena ada nama kamu dihatiku

tadi aku minum kopi kok terasa pahit ya...
ternyata gulanya ada disenyumanmu

kamu punya penghapus ga...
buat apa...
buat mengapus namanya dari hatimu agar yang kau inget cuma aku



Selasa, 05 Mei 2015

Menjaga Kesabaran

Menjaga Kesabaran = Belajar Ikhlas
Nggak bakal bosen saya mengupas tentang segala macam hal yang terdapat pada bulan ramadhan ini. Bulan penuh berkah yang dinanti oleh setiap kaum muslim di dunia. Bagaimana tidak, bulan ramadhan ini diyakini sebagai bulan yang penuh rahmat dengan segudang berkah didalamnya. Baik itu dalam bentuk ibadah secara vertikal pada Rabb kita, ataupun bentuk ibadah secara horisontal pada orang-orang disekitar kita.
Berbicara tentang ibadah. Memang jika diklasifikasikan terdapat dua macam, yakni ibadah secara vertikal dan secara horisontal. Ibadah secara vertikal adalah bagaimana hubungan kita secara spiritual dengan Tuhan. Sedangkan ibadah secara horisontal adalah bagaimana cara kita berhubungan dengan sesama atau orang-orang yang ada disekitar kita. Idealnya, seseorang yang ingin meningkatkan kualitas keimanannya haruslah seimbang antara hubungan vertikal dan hubungan horisontal. Sayangnya, dalam menyeimbangkan kedua hal tersebut tidak mudah, perlu kemantapan hati dan kesiapan diri untuk menyeimbangkan dua hal tersebut.
Salah satu faktor terpenting untuk meningkatkan hubungan vertikal dan hubungan horisontal kita dalah dengan cara MENJAGA KESABARAN (terlebih pada bulan ramadhan).
Dalam bulan ramadhan, memang kita semua sebagai umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Berpuasa untuk menahan makan, minum, hawa nafsu, dan lain-lain. Jika dilihat secara sekilas, ini memang terlihat sepele dan mudah dilakukan. Namun jika kita telisik lebih dalam lagi, sebenarnya hal ini butuh ketelatenan khusus dalam menjalaninya. Ketelatenan yang dibingkis dalam nuansa kesabaran. Sehingga penting bagi setiap muslim untuk menjaga kesabaran dalam menjalankan ibadah puasanya.
Kenapa harus menjaga kesabaran???
Wajar jika masih terdapat beberapa orang yang bertaya demikian. Sebenarnya, segala macam aktivitas dalam bulan ramadhan penuh dengan rintangan dan godaan. Mulai saat pagi menjelang hingga berganti malam, makhluk Allah yang bernama setan tidak jenuh-jenuhnya mengganggu kita selaku umat manusia untuk ikut dalam jalan sesatnya. Oleh karennya, keistiqomahan hati untuk senantiasa berada di jalan Allah perlu dilakukan. Caranya????. Salah satu cara yang terpenting adalah dengan menjaga kesabaran. Hanya dengan menjaga kesabaran, kita bisa senantiasa berada dalam jalan lurusNya.
Menjaga kesabaran bukan berarti kita senantiasa mengalah. Buukan, bukan itu yang saya maksud. Menjaga kesabaran disini sama artinya dengan belajar ikhlas. Mengikhlaskan segala macam hal yang memang bukan hak kita dan senantiasa menjalankan syariat agama yang sudah ditetapkan. Tak mudah memang, namun ada beberapa hal yang insyaallah bisa kita lakukan untuk senantiasa menjaga kesabaran (terlebih dalam bulan ramadhan kali ini).
Caranya????
Cara menjaga kesabaran dalam bulan ramadhan adalah sebagai berikut:
  1. Ingat Allah.
    Segala macam aktivitas yang kita lakukan semata-mata untuk Allah, insyaallah akan barokah. Demikian juga ketika kita sedang terjerat dalam lembah godaan setan, sesegeralah mungkin ingat sama Allah. Bacalah asma-asma Allah, yang bisa dibingkis dalam lantunan dzikir dalam hati.
  2. Berwudlu.
    Jika masih tergoda dengan bujuk rayu setan. Maka secepat mungkin ambil air wudlu dan segeralah berwudlu. Insyallah hal ini akan membuat hati kita menjadi tenang dan lebih suci untuk senantiasa berada dalam jalan lurusNya.
  3. Baca Ta’awudz.
    Alangkah lebih baik dalam menjaga kesabaran, kita membaca ta’awudz (a’udzubillahiminasyaitonnirrajim ). Mengapa?? karena esensi dari pelafalan ini adalah kita meminta perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk. Insyallah melalui pelafalan ini, kita diberi perlindungan oleh Allah untuk senantiasa menjaga kesabaran sehingga selalu berada dalam jalan lurusNya.
  4. Kembali pada niat awal.
    Jika anda sudah merasa melenceng dari niat awal anda untuk berpuasa. Segeralah beristighfar. Jika anda juga sudah merasa melenceng dari syariat agama, segera mungkin anda juga mengucap istighfar untuk meminta ampun padaNya. Lalu, kembalikanlah hati anda pada niatan awal untuk beribadah. Coba hiraukan segala macam bisikan maupun godaan yang bisa menyesatkan anda untuk berpaling dari niat awal anda melakukan ibadah.
Cara-cara tersebut memang mudah jika diucapkan, tapi ketauilah kawan. Hal ini tidak mudah dilakukan, sekali lagi perlu kemantapan hati dan kesiapan diri untuk menjalani semua ini. Hanya dengan hati ikhlaslah kita bisa menjaga kesabaran kita. Ikhlas menjaga hati. Ikhlas menjaga diri dan ikhlas beribadah dengan tulus padaNya. Insyaallah, dengan keikhlasan itulah kita semua bisa menjaga kesabaran dari segala macam godaan yang menghadang kita.
Semoga, kita semua senantiasa berada dalam jalan lurusNya. Senantiasa diberi kemantapan hati olehNya, untuk selalu menjaga kesabaran. Sabar dalam menjalankan ibadah secara vertikal dan juga sabar dalam menjaga ibadah kita secara horizontal, amiin :)