Menjaga Kesabaran = Belajar Ikhlas
Nggak bakal bosen saya
mengupas tentang segala macam hal yang terdapat pada bulan ramadhan ini. Bulan
penuh berkah yang dinanti oleh setiap kaum muslim di dunia. Bagaimana tidak,
bulan ramadhan ini diyakini sebagai bulan yang penuh rahmat dengan segudang
berkah didalamnya. Baik itu dalam bentuk ibadah secara vertikal pada Rabb kita,
ataupun bentuk ibadah secara horisontal pada orang-orang disekitar kita.
Berbicara tentang ibadah.
Memang jika diklasifikasikan terdapat dua macam, yakni ibadah secara vertikal
dan secara horisontal. Ibadah secara vertikal adalah bagaimana hubungan kita
secara spiritual dengan Tuhan. Sedangkan ibadah secara horisontal adalah bagaimana cara kita berhubungan dengan sesama atau orang-orang
yang ada disekitar kita. Idealnya, seseorang yang ingin meningkatkan kualitas
keimanannya haruslah seimbang antara hubungan vertikal dan hubungan horisontal.
Sayangnya, dalam menyeimbangkan kedua hal tersebut tidak mudah, perlu
kemantapan hati dan kesiapan diri untuk menyeimbangkan dua hal tersebut.
Salah satu faktor terpenting
untuk meningkatkan hubungan vertikal dan hubungan horisontal kita dalah dengan
cara MENJAGA KESABARAN (terlebih
pada bulan ramadhan).
Dalam bulan ramadhan,
memang kita semua sebagai umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Berpuasa untuk
menahan makan, minum, hawa nafsu, dan lain-lain. Jika dilihat secara sekilas,
ini memang terlihat sepele dan mudah dilakukan. Namun jika kita telisik lebih
dalam lagi, sebenarnya hal ini butuh ketelatenan khusus dalam menjalaninya.
Ketelatenan yang dibingkis dalam nuansa kesabaran. Sehingga penting bagi setiap
muslim untuk menjaga kesabaran dalam menjalankan ibadah puasanya.
Kenapa harus menjaga
kesabaran???
Wajar jika masih terdapat
beberapa orang yang bertaya demikian. Sebenarnya, segala macam aktivitas dalam
bulan ramadhan penuh dengan rintangan dan godaan. Mulai saat pagi menjelang
hingga berganti malam, makhluk Allah yang bernama setan tidak
jenuh-jenuhnya mengganggu kita selaku umat manusia untuk ikut dalam jalan
sesatnya. Oleh karennya, keistiqomahan hati untuk senantiasa berada di jalan
Allah perlu dilakukan. Caranya????. Salah satu cara yang terpenting adalah
dengan menjaga kesabaran. Hanya dengan menjaga kesabaran, kita bisa senantiasa
berada dalam jalan lurusNya.
Menjaga kesabaran bukan
berarti kita senantiasa mengalah. Buukan, bukan itu yang saya maksud. Menjaga
kesabaran disini sama artinya dengan belajar ikhlas. Mengikhlaskan segala macam
hal yang memang bukan hak kita dan senantiasa menjalankan syariat agama yang
sudah ditetapkan. Tak mudah memang, namun ada beberapa hal yang insyaallah bisa
kita lakukan untuk senantiasa menjaga kesabaran (terlebih dalam bulan ramadhan
kali ini).
Caranya????
Cara menjaga kesabaran
dalam bulan ramadhan adalah sebagai berikut:
- Ingat Allah.
Segala macam aktivitas yang kita lakukan semata-mata untuk Allah, insyaallah akan barokah. Demikian juga ketika kita sedang terjerat dalam lembah godaan setan, sesegeralah mungkin ingat sama Allah. Bacalah asma-asma Allah, yang bisa dibingkis dalam lantunan dzikir dalam hati. - Berwudlu.
Jika masih tergoda dengan bujuk rayu setan. Maka secepat mungkin ambil air wudlu dan segeralah berwudlu. Insyallah hal ini akan membuat hati kita menjadi tenang dan lebih suci untuk senantiasa berada dalam jalan lurusNya. - Baca Ta’awudz.
Alangkah lebih baik dalam menjaga kesabaran, kita membaca ta’awudz (a’udzubillahiminasyaitonnirrajim ). Mengapa?? karena esensi dari pelafalan ini adalah kita meminta perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk. Insyallah melalui pelafalan ini, kita diberi perlindungan oleh Allah untuk senantiasa menjaga kesabaran sehingga selalu berada dalam jalan lurusNya. - Kembali pada niat awal.
Jika anda sudah merasa melenceng dari niat awal anda untuk berpuasa. Segeralah beristighfar. Jika anda juga sudah merasa melenceng dari syariat agama, segera mungkin anda juga mengucap istighfar untuk meminta ampun padaNya. Lalu, kembalikanlah hati anda pada niatan awal untuk beribadah. Coba hiraukan segala macam bisikan maupun godaan yang bisa menyesatkan anda untuk berpaling dari niat awal anda melakukan ibadah.
Cara-cara tersebut memang
mudah jika diucapkan, tapi ketauilah kawan. Hal ini tidak mudah dilakukan,
sekali lagi perlu kemantapan hati dan kesiapan diri untuk menjalani semua ini.
Hanya dengan hati ikhlaslah kita bisa menjaga kesabaran kita. Ikhlas menjaga
hati. Ikhlas menjaga diri dan ikhlas beribadah dengan tulus padaNya.
Insyaallah, dengan keikhlasan itulah kita semua bisa menjaga kesabaran dari
segala macam godaan yang menghadang kita.
Semoga, kita semua
senantiasa berada dalam jalan lurusNya. Senantiasa diberi kemantapan hati
olehNya, untuk selalu menjaga kesabaran. Sabar dalam menjalankan ibadah secara
vertikal dan juga sabar dalam menjaga ibadah kita secara horizontal, amiin